Anak Sering Tidak Nyambung? (Slow Learner Kids)

ANAK SERING ENGGAK NYAMBUNG?

Meski sudah diberitahu berulang kali, anak tak pernah bisa menuntaskan satu tugas yang sama. Kenapa ia seperti enggak nyambung ya?

Oleh: Retno Artanti, Psikolog.

 

Setiap anak memiliki kemampuan belajar yang berbeda. Ada yang cepat memahami dan mengingat hal yang baru, ada pula yang membutuhkan waktu ebih lama untuk sekedar mengerti sesuatu, bahkan sudah dikatakan berulang kali. Yang perlu diingat, perbedaan itu tidak berarti contoh anak pertama di atas  lebih pintar  dari anak yang kedua.

Ketika seorang anak seringkali kesulitan mengikuti petunjuk, terutama yang terdiri atas beberapa langkah bisa jadi ia tergolong slow learner (SL). Anak Slmembutuhkan lebih banyak waktu dan pengulangan untuk dapat memahami konsep-konsep baru. Daya tangkapnya lebih lambat dibandingkan anak seusianya.

SULIT DI DETEKSI SEJAK DINI

Biasanya, seorang anak diketahui SL ketika sudah memasuki usia sekolah. Pertanda utamanya adalah prestasi akademiknya rendah (dibawah rata-rata anak seusianya) dalam satu atau beberapa bidang akademik. Tetapi, ia bukan tergolong anak keterbelakangan mental. Anak SL juga tidak berarti malas belajar atau mengalami kesulitan berkonsentrasi. Hanya saja, kemampuan intelektualnya berada di kategori batas (borderline), tepat di atas kategori keterbelakangan mental.

Berbeda dari keterbelakangan mental yang terkadang disertai dengan pertanda fisik, anak SL tidak memperlihatkan ciri yang kasat mata. Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah anak tergolong SL atau tidak, adalah melalui tes IQ. Pada anak SL, skor tes IQ – nya akan berada di kategori borderline, di atas kategori keterbelakangan mental namun di bawah normal. Tepatnya skor IQ berkisar antara 70-90.

Untuk si anak yang masih balita, dapat dilakukan tes IQ jika usianya 4 tahun ke atas. Tes IQ pada balita akan berbeda dari tes IQ untuk usia dewasa. Tes IQ pada anak biasanya Psikolog akan mengajak anak seolah-olah bermain, meski sebenarnya kemampuan intelektualnya sedang diamati.

  

FAKTOR KETURUNAN DAN ASUPAN GIZI

Ada banyak kemungkinan yang dapat menyebabkan seorang anak tergolong SL, namun tidak bisa diketahui secara pasti mana yang menjadi penyebabnya. Yang paling mempengaruhi adalah faktor genetik dan asupan gizi pada saat kehamilan dan selama anak dalam masa pertumbuhan. Selain itu, kondisi lingkungan yang kurang kondusif bagi anak untuk belajar juga berpengaruh, seperti kualitas stimulasi dan kondisi ekonomi.

PENDEKATAN BELAJAR YANG BERBEDA

Apabila hasil tes IQ anak menunjukkan anak termasuk SL, orangtua perlu menginformasikannya kepada guru sekolah. Hal ini penting agar para guru mengerti bahwa kemampuan belajar si anak berbeda dari teman-teman seusianya. Dengan begitu guru akan melakukan pendekatan berbeda yakni lebih personal dan perhatian ketika mengajar anak SL. Selain itu, guru juga tidak akan serta-merta menganggap anak malas atau kurang disiplin bila tidak mengikuti intruksi yang diberikan.

Sementara saat di rumah, orantua juga perlu mendampingi anak ketika belajar ataupun bermain. Misalnya dengan melatih kemampuan kognitifnya yaitu dengan terus-menerus melakukan pengulangan untuk membantu anak memahami konsep-konsep baru. Pasalnya, SL adalah kondisi menetap sepanjang hidup anak. Kemampuan belajar yang lambat ini akan berlangsung terus hingga anak dewasa.

Anak SL bisa jadi rajin belajar, memiliki disiplin yang baik, patuh pada aturan, tetapi karena kemampuan kognisinya terbatas, ia tidak akan pernah bisa mengikuti standar akademik yang berlaku. Oleh karena itu dibutuhkan kesabaran dan pengertian dari orangtua serta guru ketika menemani anak ketika dalam proses belajar.

Saat ini terdapat fenomena anak para orangtua berharap anaknya dapat belajar di “sekolah yang bagus” berdasarkan standar akademik yang tinggi. Sebenarnya wajar saja orangtua ingin memberikan yang terbaik bagi anaknya, namun ada baiknya juga perlu memperhatikan kondisi dan kemampuan anak, terutama dari sisi kognisi.

Bila orangtua mengincar sekolah dengan standar akademik tinggi, sebaiknya anak menjalani tes IQ terdahulu untuk mengetahui seperti apa kemampuan belajarnya. Jika ternyata kemampuan intelektualnya biasa-biasa saja, sebaiknya jangan memaksakan anak bersekolah yang menetapkan standar akademik yang tinggi. Sebaiknya pilihlah sekolah yang melihat aktivitas belajar-mengajar sebagai sesuatu yang menyenangkan sehingga anak bersemangat dan senang belajar. Prestasi atau standar akademik bukanlah patokan paling penting dalam memilih sekolah yang bagus.

CIRI UMUM ANAK SLOW LEARNER

  1. Daya tangkap terhadap pelajaran (terutama yang bersifat akademik) lambat.
  2. Sering kesulitan mengikuti petunjuk, terutama yang memiliki banyak langkah.
  3. Cenderung kesulitan memahami pola pikir atau penalaran yang kompleks.
  4. Dibandingkan teman-teman seusianya, sering terlambat menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan di sekolah.
  5. Cenderung pemalu, pendiam, kurang percaya diri sehingga mengalami kesulitan dalam berteman atau bersoisialisasi.
  6. Memiliki daya ingat yang memadai, namun lambat.
  7. Terbatasnya kemampuan koordinasi (seperti olahraga, menggunakan alat tulis atau mengenakan pakaian).

FAKTA SLOW LEARNER

  1. Melalui tahap tumbuh kembang yang normal perkembangan motorik dan sensoriknya: seperti merangkak, duduk, berjalan, melompat, berbicara, dan lain–lain, berlangsung tepat waktu dan tidak ada keterlambatan.
  2. Lebih senang bermain dengan anak yang usianya lebih kecil, karena merasa lebih “nyambung”.
  3. 3.       Anak seringkali merasa dirinya “bodoh” dan mulai membenci sekolah karena selama di sekolah ia harus melakukan sesuatu yang sulit baginya.

TIP MENDAMPINGI ANAK SLOW LEARNER

Pertama-tama orangtua harus ingat bahwa kemampuan akademik bukanlah segala-galanya. Anak SL pasti mempunyai kelebihan lain dan kelak tetap dapat berprestasi di bidang-bidang non-akademik. Berikut merupakan tip mendampingi anak Slow Learmer.

  1. Lakukan pengulangan terus-menerus. anak perlu mempelajari satumateri selama 3-5 kali sebelum dapat benar-benar memahaminya. Dampingi anak selama menjalani proses.
  2. Berikan instruksi secara lebih sederhana dan bertahap. Misalnya, alih-alih meminta anak membereskan mainan dan menyimpannya ke dalam wadah berdasarkan jenisnya.
  3. Berikan dukungan dan penguatan pada anak agar melakukan aktivitas yang membuatnya tampak berhasil. Misalnya, puji anak ketika berhasil menumpuk buku-bukunya secara rapi.
  4. Ajarkan konsep-konsep penting dan abaikan detail-detail yang kurang penting.
  5. Bantu anak memiliki pemahaman dasar mengenai konsep baru dan tidak menuntutnya untuk menghapal materi serta fakta yang kurang berarti baginya.
  6. Gunakan alat peraga dan petunjuk visual sebanyak mungkin saat belajar. Pendekatan multisensori juga dapat membantu.
  7. Hindari membuat anak bingung dengan terlalu banyak memberikan penjelasan (verbalisasi).
  8. Hindari memaksa anak untuk bersaing atau berkompetisi dengan anak yang memiliki kemampuan yang lebih tinggi.
  9. Bantu anak dalam menyelesaikan tugas-tugas rutinnya agar ia merasa mampu dan bisa mengundang keberhasilan dalam mengerjakannya.
  10. Bantu anak dalam menyelesaikan tugas-tugas rutinnya agar ia merasa mampu dan berdaya.
  11. Bantu anak menemukan minat atau bidang yang ia kuasai, lalu dorong ia untuk menekuninya.
  12. Orangtua wajib menghargai berapapun hasil belajar maupun nilai akademik yang didapat anak di sekolah kelak.  

Demikianlah penjelasan kali ini tentang anak SL. Kami Tim Psikologi merasa senang membagikan ilmu dan pengalaman kami selama berdinas di Instalasi Psikologi RSUD. H. Dr .Moch . Ansari Saleh.  Kami siap membantu anda para orang tua untuk pemeriksaan IQ atau konsultasi masalah anak anda. Untuk informasi lebih lanjut anda dapat menghubungi Instalasi Psikologi RSUD Anshari Saleh di nomor (0511) 6710000 dengan ekstension (122) . Semoga informasi ini bermanfaat, terima kasih atas perhatiannya dan sampai jumpa di artikel berikutnya.

 

 

(Poli Psikologi/ Humas/ IT-PDE)

 

Berita Terkait

4 Komentar

Manfaat Kunyit | 07 Maret 2016 - 02:23:15 WIB
ok
Manfaat Air Putih | 07 Maret 2016 - 02:22:32 WIB
ok
Pie Susu | 24 Februari 2016 - 07:40:07 WIB
Ijin baca-baca beritanya mas bro...
Jasa SEO Murah | 21 Februari 2016 - 06:40:13 WIB
Informasinya sangat berbobot dan berguna bagi kita. Thank You.

Isi Komentar