GERMAS.... Sudahkah Membudaya...

 

 

 

 

 

GERMAS....SUDAHKAH MEMBUDAYA......

    

Oleh:

Ermadayanti, S.Kep.Ns
Perawat Ahli Madya
RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin

 

Sehat menjadi anugerah terbesar untuk manusia dalam menjalani kehidupan. Manusia diharuskan untuk terus berusaha sehat agar mampu melaksanakan aktivitas sehari-hari.

GERMAS adalah salah satu kebijakan pemerintah yang di kemas dalam bentuk kegiatan terpadu dan terkonsep yang harus dilakukan semua elemen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat demi meningkatkan kualiatas hidup.

 GERMAS merupakan kependekan dari gerakan masyarakat sehat yang diluncurkan tahun 2016 sebagai salah satu kebijakan kementrian kesehatan untuk meningkatkan akselerasi pembangunan kesehatan.

Dalam rangka mempercepat dan mensinergikan tindakan dari upaya promotif dan preventif hidup sehat guna meningkatkan produktifitas penduduk dan menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan akibat penyakit maka Presiden Republik Indonesia mengeluarkan Instruksi Presiden dengan Nomor 1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.

GERMAS adalah suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian, mulai dari proses pembelajaran hingga menuju kemandirian.

Permasalahan kesehatan yang timbul saat ini  merupakan akibat dari perilaku hidup yang tidak sehat ditambah sanitasi lingkungan serta ketersediaan air bersih yang masih kurang memadai di beberapa tempat. Hal tersebut sebenarnya dapat dicegah bila fokus upaya kesehatan diutamakan pada upaya preventif dan promotif dalam menumbuh kembangkan kemandirian keluarga dan masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Perilaku sehat sebenarnya sudah ada di masyarakat, namun perlu dikuatkan dan diperluas dalam praktiknya dikalangan keluarga dan masyarakat. Hidup sehat haruslah membudaya dimasyarakat sehingga pada akhir nya masyarakat akan mampu mengubah kebiasaan atau pun budaya yang tidak sesuai dengan perilaku hidup sehat yang  pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas.
GERMAS bertujuan untuk Menurunkan beban penyakit; Meningkatkan produktivitas penduduk; dan Menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan, serta menguatkan sistem kesehatan melalui pendekatan siklus hidup, jaminan kesehatan nasional dan pemerataan layanan kesehatan.
Saat ini, Indonesia tengah menghadapi tantangan serius berupa beban ganda penyakit. Perubahan gaya hidup masyarakat dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya pergeseran pola penyakit (transisi epidemiologi) dalam 30 tahun terakhir. Pada era 1990-an, penyebab kematian dan kesakitan terbesar adalah penyakit menular seperti Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), Tuberkulosis (TBC), dan Diare. Namun sejak 2010, penyakit tidak menular (PTM) seperti Stroke, Jantung, dan Kencing manis memiliki proposi lebih besar di pelayanan kesehatan . Sumber daya yang dibutuhkan untuk mengobati PTM selain membutuhkan biaya tinggi juga membutuhkan waktu yang panjang.
Karena itu, GERMAS haruslah disosialisasikan secara luas di masyarakat guna membudayakan pola hidup sehat dalam rangka mencegah meningkatnya penyakit tidak menular di masasyarakat yang mungkin disebabkan oleh kebiasaan yang kurang baik dari segi kesehatan.

Pelaksanaan GERMAS tentu saja harus dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian dan budaya, mulai dari proses pembelajaran hinggamenujuperubahankearahyangpositif terutama di bidang kesehatan individu maupunkeluarga..
GERMAS meliputi kegiatan: Melakukan aktifitas fisik, Mengonsumsi sayur dan buah, Tidak merokok, Tidak mengonsumsi alkohol, Memeriksa kesehatan secara rutin, Membersihkan lingkungan, dan Menggunakan jamban. Pada tahap awal, GERMAS secara nasional dimulai dengan berfokus pada tiga kegiatan, yaitu: 1) Melakukan aktivitas fisik 30 menit per hari, 2) Mengonsumsi buah dan sayur; dan 3) Memeriksakan kesehatan secara rutin minimal 6 bulan sekali sebagai upaya deteksi dini penyakit dan pencegahan penyakit tidak menular yang sekarang banyak di derita.

Pertanyaan nya sekarang apakah GERMAS sudah membudaya di masyarakat kita.

Mungkin hanya sebagian kecil masyarakat yang mengetahui tentang GERMAS atau bahkan mungkin ada sebagian masyarakat yang belum pernah mendengar tentang GERMAS padahal program Kementrian Kesehatan ini justru ditujukan memang untuk masyarakat agar masyarakat mampu memahami apa saja yang harus di lakukan untuk menjaga kesehatan individu dan keluarganya bukan mengobati saat sudah terlanjur sakit denganpenyakit yang degeneratif yang hanya dapat di kontrol tidak dapat di sembuhkan yang tentu saja akan berimbas pada produktufitas, kelangsungan keluarga dan tentu saja ekonomi karna sakit akan mengeluarkan biaya yang sangat besar.

Dari segi ekonomi keluarga mungkin sudah ada solusi dengan adanya program BPJS, tetapi untuk sarana pelayanan kesehatan bahkan untuk negara akan tetap mengeluarkan biaya yang cukup besar untukpelayanan kesehatan kuratif, jadi seharusnya lah program GERMAS disosialisasikan secara gencar dan menyentuh sampai ke lini masyarakat yang paling dasar yaitu keluarga agar program ini dapat terlaksana dan yang paling penting bahwa masyarakat harus menyadari bahwa pola hidup sehat dapat mencegah keadaan sakit.

Sosialisasi tidak harus dilakukan secara besar dan melibatkan banyak orang cukup di mulai dari kita selaku petugas kesehatan, keluarga kita dan di lingkungan kita masing masing.


*dari berbagai sumber

Berita Terkait

Belum Ada Komentar

Isi Komentar